Wednesday 21 November 2012

Tugas fermentasi inokulum bakteri


INOKULUM BAKTERI

Tujuan utama pembuatan inokulum untuk fermentasi menggunakan bakteri ialah menyediakan inokulum yang berada dalam keadaan aktif sehingga dapat mempersingkat fase adaptasi pada waktu fermentasi.

Kondisi Inokulum
Lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh volume inokulum dan kondisi fisiologinya. Untuk bakteri pembentuk spora, inokulum juga dipengaruhi oleh lamanya fase adaptasi. Karena itu, inokulum bakteri sebaiknya diinokulasikan ke dalam medium fermentasi pada saat sel aktif melakukan metabolisme. Fase adaptasi dapat dikurangi sampai serendah-rendahnya jika komposisi medium inokulum yang digunakan sama dengan komposisi medium fermentasi.

Penggunaan Inokulum
Dalam proses fermentasi untuk memproduksi vinegar, penggunaan inokulum yang berada dalam keadaan sangat aktif merupakan faktor yang menentukan. Bakteri asam asetat yang digunakan dalam proses produksi vinegar bersifat aerob yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Untuk menghindari adanya gangguan selama proses fermentasi, sel-sel bakteri pada akhir proses fermentasi digunakan sebagai inokulum dalam proses fermentasi berikutnya.
Fase adaptasi dalam proses fermentasi untuk memproduksi enzim yang dihasilkan oleh bakteri juga perlu dikurangi sampai serendah mungkin. Aunstrup (1974), membuat inokulum Bacillus subtilis untuk memproduksi enzim protease, melalui dua tahap, yaitu pada tahap pertama inokulum ditumbuhkan pada medium padat atau cair selama 1-2 hari. Kemudian dipindahkan ke dalam fermentor inokulum dan dibiarkan tumbuh sampai sepuluh (10) generasi sebelum diinokulasikan ke dalam fermentor produksi. Sedangkan Beech (1952), membuat inokulum Clostridium acetobutylicum, yaitu galur bakteri anaerob yang digunakan untuk memproduksi aseton dan butanol.

Kinerja ensilase limbah  sayuran  pasar  dapat optimal di dukung oleh inokulum  Lactobacillus collinoides, Lactobacillus delbrueckii dan inokulumcampuran. Inokulum Lactobacillus delbrueckii paling efektif untuk mengkondisikan silase pada pH rendah, suhu rendah kandungan asam butirat rendah dan kandungan asam laktat tinggi. Serta efektif untuk menghambat penurunan kandungan BK, BO dan PK silase. Sebagai alternative mendapatkan silase limbah sayuran  pasar yang baik disarankan menggunakan inokulum   Lactobacillus delbrueckii.

Macam-macam Fermentasi
Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembongkaran zat den

Friday 20 April 2012

KOMPONEN ENZIM




Enzim adalah ; molekul protein tak hidup yang dihasilkan oleh setiap sel hidup.

Enzim berlaku sebagai, katalisator reaksi biologi, dapat dikatakan semua reaksi kehidupan hanya bias dimungkinkan oleh adanya enzim.

Enzim hanya terdiri dari polipeptida-polipeptida saja & tidak mengandung gugus kimia lain selain residu asam amino.

Sebagian enzim memerlukan komponen non-protein yang disebut kofaktor untuk aktivitas katalitiknya. Tanpa komponen non protein tersebut enzim akan berkurang atau hilang aktivitas katalitiknya.

Sifat enzim lain yang penting untuk diketahui adalah enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino yang membentuk struktur tiga dimensi yang kompleks.


1.     PROTEIN ENZIM
Struktur protein enzim juga terdiri dari struktur primer, sekunder, tertier dan kuartener yang kesemuanya penting dalam aktivitas katalitik enzim.
                Didalam sel protein enzim berlangsung ribuan reaksi kimia yang membuat sel dapat hidup, mengekstrasi energy dari lingkungan, merubah sumber energy menjadi molekul yang bermanfaat, memperbaiki dan membangun diri sendiri, melakukan pembuangan hasil samping, dan melakukan replikasi diri.

2.     KOFAKTOR, KOENZIM DAN GUGUS PROTETIS
Komponen  non-protein yang membantu aktivitas katalitik dapat berupa kofaktor, koenzim, dan gugus protetis.
                Ketiganya mempunyai persamaan yaitu :
a.       Membantu enzim dalam melakukan fungsi katalitik, tetapi tidak mempunyai kemampuan katalitik.
b.      Bukan protein dan umumnya  jauh lebih kecil dari pada enzim
c.       Dapat mengalali perubahan selama reaksi tetapi umumnya kembali setelah reaksi
d.      Dibutuhkan dalam jumlah sedikit

Perbedaan diantara ketiganya ketiganya :
a.       Kofaktor dan gugus protetis bukan senyawa organic
b.      Dibandingkan kofaktor, gugus proteis berikatan lebih kuat dengan enzim